Berdasarkan data yang diadopsi dari
Havard School of Bisnis, kemampuan dan keterampilan yang diberikan di
bangku pembelajaran, 90 persen adalah kemampuan teknis dan sisanya soft skill. Padahal, yang nantinya diperlukan untuk menghadapi dunia kerja yaitu hanya sekitar 15 persen kemampuan hard skill. Dari
data tersebut, lanjutnya, dapat menarik benang merah bahwa dalam
memasuki dunia kerja soft skill-lah yang mempunyai peran yang lebih
dominan. Lalu apakah soft skill dan hard skill itu?
Menurut Jessica Hollbrook hard skills
diartikan sebagai processes, procedures, industry specific jargon and
are easy to measure and quantify. They are terms such as; account
management, talent acquisition and development, client retention, data management, project management, accounts receivable and payable, product support, and new business development.
Personal and interpersonal behaviors that
develop and maximize human performance (e.g., coaching, team building,
decision making,initiative). Soft skills do not include technical
skills, such as financial, computer, quality, or assembly skills.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan
bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills adalah keterampilan seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal (Dennis E. Coates, 2006).
Menurut Ramdhani (2008) Soft skill sering
juga disebut keterampilan lunak adalah keterampilan yang digunakan
dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Secara garis besar
keterampilan ini dapat dikelompokkan ke dalam:
1. Process Skills
2. Social Skills
3. Generic Skills
1. Process Skills
2. Social Skills
3. Generic Skills
Contoh lain dari
keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills
adalah integritas, inisiatif, motivasi, etika, kerja sama dalam tim,
kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh,
fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, dan lainnya.
Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat.
Soft skills didefinisikan sebagai
”Personal and interpesonal behaviors that develop and maximize human
performance (e.g. coaching, team building, initiative, decision making
etc.) Soft skills does not include technical skills such as financial,
computing and assembly skills “. (Berthal). Softskills adalah
ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk
dengan dirinya sendiri). Atribut soft skills, dengan demikian meliputi
nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap.
Atribut softskills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang
berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak
dan bersikap. Namun, atribut ini dapat berubah jika yang bersangkutan
mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang
baru.
Di Indonesia
belum ada dokumen resmi untuk memberikan informasi atribut soft skills
apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja atau dunia usaha, Beberapa lembaga
pendidikan/perguruan tinggi, lembaga konsultan SDM dan beberapa acara
diskusi terbatas di DIKTI telah menghasilkan rumusan atribut soft skills
yang bervariasi di dunia pekerjaan. Misalnya, hasil Tracer Study yang
dilakukan oleh Departemen (dulu jurusan) Teknologi Industri
Pertanian IPB tahun 2000, menyatakan bahwa atribut jujur, kerjasama
dalam tim, integritas, komunikasi bahwakan rasa humor sangat diperlukan
dalam dunia kerja.
Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills atau people skills
menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal
skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam
”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi
terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain.
Adapun Interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang
diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan
tersebut dirinci sebagai berikut:
Intrapersonal Skill
• Transforming Character
• Transforming Beliefs
• Change management
• Stress management
• Time management
• Creative thinking processes
• Goal setting & life purpose
• Accelerated learning techniques
• Transforming Character
• Transforming Beliefs
• Change management
• Stress management
• Time management
• Creative thinking processes
• Goal setting & life purpose
• Accelerated learning techniques
Interpersonal Skill
• Communication skills
• Relationship building
• Motivation skills
• Leadership skills
• Self-marketing skills
• Negotiation skills
• Presentation skills
• Public speaking skills
• Communication skills
• Relationship building
• Motivation skills
• Leadership skills
• Self-marketing skills
• Negotiation skills
• Presentation skills
• Public speaking skills
Dari yang tertera diatas maka kita dapat narik kesimpulan bahwa :
Hard skill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi (IT) dan ketrampilan
teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan soft skill
adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
(termasuk dengan dirinya sendiri). Semua profesi membutuhkan keahlian
(hard skill) tertentu akan tetapi semua profesi memerlukan soft skill, seharusnya softskill dan hardskill harus berjalan seimbang.
bersumber : Hafis Mu’addab, S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar