Kamis, 29 Maret 2012

gejala, penyebab, pengobatan serangan jantung

Serangan jantung atau yang dalam bahasa medis disebut infark miokard/ infark miokard akut, terjadi ketika darah yang mengalir ke bagian otot jantung tersumbat. Jika aliran darah terputus lebih dari beberapa menit, sel-sel otot jantung (miokardium) akan mulai rusak/mati (infark) karena kekurangan oksigen.

Gejala

Gejala khas serangan jantung akut adalah nyeri dada tiba-tiba  (biasanya menjalar ke lengan kiri atau sisi kiri leher), sesak napas (dada terasa seperti “diinjak gajah”), mual, muntah, jantung berdebar, berkeringat, dan gelisah. Serangan jantung pada perempuan memiliki lebih banyak gejala dan tidak selalu khas. Sekitar seperempat kasus infark miokard terjadi “diam-diam”, tanpa nyeri dada atau gejala lainnya. Serangan jantung diam-diam tersebut terutama terjadi pada orang tua, pada pasien diabetes mellitus dan setelah transplantasi jantung. Pada penderita diabetes, kenaikan ambang nyeri, neuropati otonom, dan faktor psikologis mungkin menyebabkan gejalanya tidak terasa.
B-Sides 263Bphoto © 2010 Steve K | more info (via: Wylio)
Tingkat kerusakan pada jantung tergantung pada berapa lama otot jantung kekurangan oksigen. Jika aliran darah tidak pulih dalam waktu 20 hingga 40 menit, otot jantung akan mulai mengalami kerusakan permanen, yang mengarah ke jaringan parut. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia yang mengancam jiwa.
Serangan jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Bila Anda merasakan gejala serangan jantung, Anda harus segera mendapatkan perhatian medis di rumah sakit. Lebih baik segera pergi ke rumah sakit dan diberi tahu bahwa Anda tidak terkena serangan jantung daripada Anda tetap tinggal di rumah sampai terlambat.

Penyebab

Penyebab serangan jantung paling umum adalah penyumbatan (oklusi) arteri koroner setelah pecahnya plak aterosklerotik, yaitu tumpukan lipid (asam lemak) dan sel-sel darah putih pada dinding arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Plak yang pecah menciptakan gumpalan-gumpalan bekuan darah. Jika bekuan cukup besar maka dapat menutup sebagian atau seluruh arteri, yang mengakibatkan serangan jantung.

Diagnosis

Tes untuk mendiagnosis serangan jantung meliputi:
  • Elektrokardiogram (ECG): pembacaan impuls listrik jantung. Kadang-kadang tes ini dilakukan sembari Anda berolahraga dengan sepeda statis atau treadmill.
  • Tes darah: untuk mengukur tingkat zat dilepaskan ke dalam darah ketika otot jantung rusak.
  • Angiogram (atau kateterisasi jantung): rontgen khusus arteri koroner Anda.

Pengobatan

Pengobatan serangan jantung adalah dengan:
  • Obat untuk melarutkan gumpalan darah yang memblokir arteri koroner.
  • Angioplasty dan implantasi stent: prosedur untuk membuka arteri koroner yang tersumbat dengan menggunakan balon di titik penyempitan. Setelah arteri terbuka, tabung logam khusus yang dapat menggelembung (stent) ditempatkan agar tetap terbuka.
  • Operasi bypass: operasi di mana aliran darah dialihkan dari area penyempitan di arteri koroner Anda.
  • Penggunaan obat jangka panjang : untuk menurunkan risiko gangguan jantung lebih lanjut. Obat-obatan ini mungkin mencakup dosis kecil aspirin reguler, obat penurun kolesterol, beta-blocker dan penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme).
  • Defibrilator implan jantung (ICD):  perangkat kecil yang kadang-kadang ditanam di dekat jantung untuk mengelola irama jantung abnormal (aritmia) yang mungkin terjadi setelah serangan jantung.           bersumber : http://majalahkesehatan.com/gejala-penyebab-dan-pengobatan-serangan-jantung/

tips kesehatan jantung

1. Kurangi makanan berlemak jenuh tinggi. Lemak jenuh mudah diubah menjadi “kolesterol jahat” yang berisiko menimbulkan penyakit jantung koroner. Anda harus mencermatinya. Kulit unggas, daging merah/ sandung-lamur dan susu murni mengandung banyak lemak jenuh. Perbanyak makan seafood yang kaya omega-3 dan sayuran/buah-buahan kaya serat dan vitamin. Pilih susu rendah lemak.
2. Kurangi porsi garam.
Bila Anda memiliki tekanan darah tinggi, waspadai makanan yang mengandung garam dan MSG tinggi. Gantilah snack seperti kacang bawang, kripik, roti kering yang asin dengan snack rendah garam.
3. Ambil setiap kesempatan untuk berolah raga.
Pilih naik tangga dibandingkan naik lift. Parkir kendaraan Anda lebih jauh agar Anda dapat berjalan kaki lebih lama. Kerjakan sebagian pekerjaan rumah yang biasa diserahkan pembantu, seperti mengepel lantai atau mencuci kendaraan. Sempatkan berjalan-jalan sore (“JJS”) dengan keluarga.
4. Kendalikan berat badan.
Jaga berat badan Anda agar tidak kegemukan. Bila Anda saat ini kegemukan, ikuti program yang secara bertahap dapat menurunkan berat badan Anda. Obesitas membuat Anda lebih rentan terhadap banyak penyakit.
5. Monitor tekanan darah dan tingkat kolesterol.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengukur tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah Anda. Hipertensi seringkali hadir tanpa disadari, sehingga sering disebut “silent killer”.
6. Kurangi stress.
Stress yang tinggi meningkatkan risiko serangan jantung. Ambil waktu untuk bersantai, perbanyak bergaul dengan orang lain yang membuat Anda gembira dan sejenak melupakan beban hidup. Istirahat secukupnya.

bersumber : http://majalahkesehatan.com/6-tips-jantung-sehat/ 

apa yg dibutuhkan universitas dari dunia kerja

Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill“.
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy)
Pada proses rekrutasi karyawan, kompetensi teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi. Kompetensi ini dapat langsung dilihat pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’.
HARDSKILL
Hard skill adalah kemampuan yang biasa dipelajari di sekolah atau universitas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan subyek yang dipelajari. Misalnya, seorang mahasiswa belajar akuntansi dengan harapan bahwa setelah belajar akuntansi dia bisa membuat laporan keuangan. Hard skill bisa diukur dengan melakukan tes yang ada hubungannya dengan bidang yang dipelajari. Bisa dikatakan bahwa hard skill bersifak kasat mata atau nyata.
SOFTSKILL
Sedangkan soft skill adalah sesuatu yang tak kasa mata/ imajiner/ abstrak. Tak seperti hard skill yang terukur dan bisa dipelajari, maka soft skill tidak dipelajari secara langsung baik di sekolah maupun universitas. Pengukurannyapun sulit. Bagaimana ukuran orang baik itu? Apa definisi orang jujur? Bagaimana cara mengetahui seseorang tersebut jujur ataukah tidak? Bagaimana cara membaca pikiran orang lain? Bagaimana cara menyenangkan orang lain? Apa yang harus dilakukan agar atasan simpati kepada kita? Bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan tentang kita? dan hal-hal lainnya yang sejenis.
Hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik. David McClelland bahkan berani berkata bahwa faktor utama keberhasilan para eksekutif muda dunia adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi orang lain. yang tak lain dan tak bukan merupakan soft skill.
Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.
Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya.
Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji. Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
Selain memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang masing-masing, seorang lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki sikap dan perilaku tertentu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni. Di masa persaingan yang ketat saat ini, rasanya sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi bahwa hard skills dan soft skills harus seiring dan sejalan dalam pengembangannya di perguruan tinggi sebagai pencetak sumberdaya yang tangguh dan unggul.
Bila sejak awal mahasiswa dibekali dengan pengetahuan tentang soft skills yang cukup dan bahkan sudah terbiasa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari maka peluang mereka untuk menjadi orang sukses di masyarakat akan semakin besar. Perlu banyak contoh yang mahasiswa lihat di lingkungan perguruan tinggi. Contoh ini mulai dari pimpinan perguruan tinggi, dosen dan para staf penunjang yang menjadi frontliners yang berhubungan langsung dengan mahasiswa. Jika mahasiswa terbiasa diperlakukan baik dan terhormat, lambat atau cepat mereka akan menjadi pelayan yang baik di masyarakat. Kemampuan yang memadai di bidang soft skill diharapkan membantu lulusan agar lebih cepat diserap oleh pasar kerja dengan kompensasi yang layak sesuai dengan bidang studinya.
Seperti yang dituangkan dalam buku pengembangan soft skill, bahwa pengembangan soft skills hanya efektif jika melalui penularan. Salah satunya dengan menjadikan dosen role model bagi mahasiswanya. Misalnya jika akan menegakkan disiplin mahasiswa, maka contoh baik dapat didemonstrasikan kepada mahasiswa oleh dosennya. Apabila dosen menginginkan mahasiswa datang tepat waktu, maka dosen harus duluan datang ke kelas. Apabila mahasiswa diminta untuk selalu menjaga kebersihan kelas, maka dosen harus mampu menghapus papan tulis setelah selesai kuliah.
Apabila dosen berjanji akan mengembalikan tugas dalam tiga minggu, maka jangan sampai mengembalikan 5 minggu kemudian. Role model dosen dapat diperlihatkan dengan saling edifikasi dengan teman sejawat di depan mahasiswa. Edifikasi berasal dari kata to edify yaitu memberikan penghargaan sekaligus proposi bagi teman sejawat. Saling menjelekkan antar dosen di depan mahasiswa patut dihindari. Jika dosen kalah dalam satu kompetisi, jangan sampai mahasiswa menjadi tumpahan keluhan rasa kekesalan dosen dengan menyalahkan orang lain.
CONTOH KASUS.(dalam sebuah perusahaan)
Awalnya, dia mengira akan ditahan oleh atasannya ketika ia ingin resign. Ya, sebenarnya dia tidak terlalu niat untuk resign selain hanya sebagai “gertakan” halus semata terhadap atasannya. Pengabdiannya selama belasan tahun dan performance nya yang menurut dia selalu baik tak menjadikan dia naik level. Hingga belasan tahun bekerja di perusahaan manufaktur tersebut jabatannya tetap sama, tidak berubah. Padahal teman-teman seangkatannya sudah menjadi manajer. Merasa kecewa dengan hal tersebut, dia berniat untuk “pura-pura” resign.
Harapannya adalah sang bos menghalangi dia untuk resign dan menawarkan jabatan baru yang lebih tinggi. Namun, ternyata apa yang ia bayangkan tak sesuai dengan kenyataan. Atasan malah menyetujui surat pengunduran dirinya tanpa basa basi.Kecewa tentu saja. Namun, beberapa kawan secara tidak sengaja membicarakan pegawai tersebut, bahwa mengapa dia tetap stagnan di satu posisi tersebut adalah karena dia kurang bisa membawa diri. Orangnya terlalu sok pintar dan sok tahu serta menganggap orang lain lebih rendah daripada dirinya. Ehm… sebuah permasalahan yang sangat sepele sebenarnya, tidak ada hubungannya dengan kemampuan intelektual bukan.
Lain lagi dengan Hendy. Sebenarnya dia tergolong biasa-biasa saja. Bisa dibilang, masih banyak teman-teman dia yang jauh lebih pintar dan cerdas daripada dia. Namun, kemampuan dia untuk membawa diri serta sikapnya yang baik mampu membawanya kepada puncak kesuksesan. Ketekunan dan kesungguhan dia mampu meluluhkan hati orang-orang di sekitarnya termasuk atasannya. Itu sebabnya ia dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Dari contoh kasus di atas kita bisa melihat bahwa hard skill saja tak cukup. Setiap orang memerlukan soft skill dan tidak hanya hard skill. Soft skill bisa mempengaruhi hard skill, sebaliknya terlalu berbangga diri dengan hard skill yang dimiliki akan membuat soft skill menurun karena dianggap tidak penting.
SOFTSKILL YANG DIBUTUHKAN OLEH SUATU PERUSAHAAN
Sepuluh Soft Skill Yang Dibutuhkan Perusahaan Secara Umum. Dalam rekrutmen karyawan perusahaan tidak hanaya memperhatikan CV atau sertifikat ketrampilan namun juga memberikan test atau simulasi untuk mengukur soft skill calon professional nya.Berikut nilai sikap kepribadian yang dibutuhkan perusahaan:
1. Keberanian Bertanggung Jawab
2. Jujur
3. Rasa Percaya Diri
4. Memiliki Motivasi dan Etos Kerja
5. Interpersonal skill
6 .Kemampuan bekerja sama
7. Visioner
8. Loyalitas
9. Kemampuan Memformulasikan Kalimat Dengan Baik.
10. Kemauan Belajar Tinggi
SUMBER :


keterkaitan softskill dan hardskill dalam dunia kerja dan kuliah

Keterkaitan Antara Softskill dan Hardskill Di Dunia kerja & Kuliah

Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.
Hadis di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi softskill merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri Anda, agar Anda dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama, mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
Kebutuhan Soft Skill Di Dunia Kerja & Kuliah
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.

Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
  1. Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam  pengambilan keputusan yang win-win solution.
  2. Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan  tabah dalam menjalankan tugas.
  3. Motivasi Diri, yang meliputi  kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
  4. Empati pada Sesama  ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
  5. Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi yang baik meliputi kompetensi knowledge ( pengetahuan ) atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang kerja.


Apa hubungan Softkill, Hardskill dengan sekolah atau kuliah ?
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.

Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negeri dan swasta yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan baik lulusan di universitas negeri maupun swasta.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
  • Komunikasi tertulis
  • Bekerja dalam tim
  • Teknologi
  • Berpikir logis
  • Berkomunikasi lisan
  • Bekerja mandiri
  • Ilmu pengetahuan
  • Berpikir analitis

Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa sekolah, dan kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki kemampuan-kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut ? Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling penting percaya pada kata “PROSES”.
bersumber:
http://10507276.blog.unikom.ac.id/softskill-dan.2pf
 

apa perbedaan antara softskill dan hardskill

Berdasarkan data yang diadopsi dari Havard School of Bisnis, kemampuan dan keterampilan yang diberikan di bangku pembelajaran, 90 persen adalah kemampuan teknis dan sisanya soft skill. Padahal, yang nantinya diperlukan untuk menghadapi dunia kerja yaitu hanya sekitar 15 persen kemampuan hard skill. Dari data tersebut, lanjutnya, dapat menarik benang merah bahwa dalam memasuki dunia kerja soft skill-lah yang mempunyai peran yang lebih dominan. Lalu apakah soft skill dan hard skill itu?
Menurut Jessica Hollbrook hard skills diartikan sebagai processes, procedures, industry specific jargon and are easy to measure and quantify. They are terms such as; account management, talent acquisition and development, client retention, data management, project management, accounts receivable and payable, product support, and new business development.
Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g., coaching, team building, decision making,initiative). Soft skills do not include technical skills, such as financial, computer, quality, or assembly skills.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal (Dennis E. Coates, 2006).
Menurut Ramdhani (2008) Soft skill sering juga disebut keterampilan lunak adalah keterampilan yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Secara garis besar keterampilan ini dapat dikelompokkan ke dalam:
1. Process Skills
2. Social Skills
3. Generic Skills
Contoh lain dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, inisiatif, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.
Soft skills didefinisikan sebagai ”Personal and interpesonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, initiative, decision making etc.) Soft skills does not include technical skills such as financial, computing and assembly skills “. (Berthal). Softskills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Atribut soft skills, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut softskills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini dapat berubah jika yang bersangkutan mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru.
Di Indonesia belum ada dokumen resmi untuk memberikan informasi atribut soft skills apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja atau dunia usaha, Beberapa lembaga pendidikan/perguruan tinggi, lembaga konsultan SDM dan beberapa acara diskusi terbatas di DIKTI telah menghasilkan rumusan atribut soft skills yang bervariasi di dunia pekerjaan. Misalnya, hasil Tracer Study yang dilakukan oleh Departemen (dulu jurusan) Teknologi Industri Pertanian IPB tahun 2000, menyatakan bahwa atribut jujur, kerjasama dalam tim, integritas, komunikasi bahwakan rasa humor sangat diperlukan dalam dunia kerja.
Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut:
Intrapersonal Skill
• Transforming Character
• Transforming Beliefs
• Change management
• Stress management
• Time management
• Creative thinking processes
• Goal setting & life purpose
• Accelerated learning techniques
Interpersonal Skill
• Communication skills
• Relationship building
• Motivation skills
• Leadership skills
• Self-marketing skills
• Negotiation skills
• Presentation skills
• Public speaking skills

Dari yang tertera diatas maka kita dapat narik kesimpulan bahwa :

Hard skill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi  (IT) dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan soft skill adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Semua profesi membutuhkan keahlian (hard skill) tertentu akan tetapi semua profesi memerlukan soft skill, seharusnya softskill dan hardskill harus berjalan seimbang.

bersumber : Hafis Mu’addab, S.

pengertian softskill

Pengertian Soft Skill

Suatu bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa, bisa dicontohkan seperti bakat bermain gitar, sepak bola dan lain sebagainya. Namun disini penulis juga ingin memberi tahu bahwa soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya. Menurut saya Soft skill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apa bila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Soft Skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang. Contohnya seorang beladiri tidak hanya melatih skillnya namun dia juga harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa mendapatkan kesempurnaan dalam berlatih. Istilah ketrampilan soft skil ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asa dari dalam lalu di lengkapi pula dengan ketrampilan Hard Skill.

Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan seseorang yang terpendam didalamnya dan untuk memperolehnya kita harus melalui pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang, dan kesimpulannya dari setiap manusia itu sendiri harus memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang telah mengetahui cara memperolehnya.


penulis : niken mutiara



Sabtu, 17 Maret 2012

kriteria metode ilmiah


Hal yang menyangkut masalah kriteria dan langkah-langkah METODE ILMIAH:

A. Berdasarkan fakta
informasi-informasi atau keterangan yang akan di peroleh penelitian, baik yg dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta atau kenyataan, bukan pemikiran sendiri atau duga-dugaan.

B. Bebas dari prasangka
penggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lengkap dan objektif, bebas dari pertimbangan- pertimbangan subjektif.

C. Menggunakan prinsip analisis
fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis.

D. Menggunakan hipotesis
hipotesis atau dugaan ( bukti ) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin di capai. dengan hipotesi peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis.

E. Menggunakan ukuran objektif
pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggukan ukuran-ukuran yang objektif



bersumber : METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN
 Dr. Soekidjo Notoatmodjo

Jumat, 09 Maret 2012

Android Technology

Android Proyek Open Source

Android adalah berbasis Linux sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone dan komputer tablet. Hal ini dikembangkan oleh Open Handset Alliance yang dipimpin oleh Google.
Android Open Source Project (AOSP) dipimpin oleh Google, dan bertugas dengan pemeliharaan dan pengembangan Android.
Menurut proyek "Tujuan dari Proyek Android Open Source untuk menciptakan produk dunia nyata sukses yang meningkatkan pengalaman mobile bagi pengguna akhir. 
AOSP juga mengelola Program Kompatibilitas Android, mendefinisikan" Android kompatibel "perangkat" sebagai salah satu yang dapat menjalankan aplikasi yang ditulis oleh pengembang pihak ketiga menggunakan SDK Android dan NDK ", untuk mencegah implementasi kompatibel Android. Program kompatibilitas juga opsional dan bebas biaya, dengan Test Suite kompatibilitas juga gratis dan open source.

Android telah merilis dengan fitur baru dan setiap versi dapat disebut dalam urutan abjad (GHI):

2.3 Gingerbread disempurnakan antarmuka pengguna, meningkatkan keyboard lunak dan copy / paste fitur, kinerja gaming yang lebih baik, ditambahkan dukungan SIP (VoIP), dan menambahkan dukungan untuk Near Field Communication.

3.0 Honeycomb adalah tablet berorientasi rilis yang mendukung perangkat layar yang lebih besar dan memperkenalkan banyak fitur antarmuka pengguna baru, dukungan untuk multi-core, akselerasi hardware untuk grafis dan sistem enkripsi penuh. perangkat pertama yang menampilkan versi ini, Motorola Xoom tablet, mulai dijual pada bulan Februari 2011.

3.1 Honeycomb, dirilis pada Mei 2011, menambahkan dukungan untuk perangkat input tambahan, mode USB host untuk mentransfer informasi secara langsung dari kamera dan perangkat lainnya, dan Film Google dan aplikasi Buku.

3.2 Honeycomb, dirilis pada bulan Juli 2011, menambahkan optimasi untuk lebih luas ukuran layar, baru "zoom-untuk-mengisi" layar modus kompatibilitas, loading file media langsung dari kartu SD, dan API layar diperpanjang dukungan.  Huawei MediaPad adalah tablet 7 inci pertama yang menggunakan versi ini.

4.0 Ice Cream Sandwich, mengumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka pengenalan wajah, jaringan pemantauan penggunaan data dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, pencarian email offline, folder aplikasi, dan informasi berbagi menggunakan NFC. Android 4.0.3 Ice Cream Sandwich adalah versi Android terbaru yang tersedia untuk ponsel. Kode sumber dari Android 4.0.1 dirilis pada tanggal 14 November 2011.