Definisi
Mengendalikan (Controlling)
Pengendalian adalah
salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan.
Pengendalian merupakan adalah fungsi penting karena membantu untuk memeriksa
kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga penyimpangan dari standar
diminimalkan dan menyatakan tujuan organisasi dicapai dengan cara yang
diinginkan.
Menurut konsep modern,
kontrol adalah tindakan yang sebelumnya mengetahui, sedangkan konsep awal
pengendalian digunakan hanya ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam
manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil
tindakan korektif. Dengan demikian, kontrol terdiri dari tiga kegiatan utama.
Menurut Henri
Fayol, Pengendalian adalah suatu usaha terdiri dari melihat segala sesuatu
yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diambil, perintah yang
telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Objek adalah untuk
menunjukkan kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah berulang.
Menurut EFL
Breach, Pengendalian juga memeriksa kinerja saat ini terhadap yang telah
ditentukan standar yang terdapat dalam rencana, dengan tujuan untuk memastikan
kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan. Menurut Harold
Koontz, Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka
untuk memastikan bahwa perusahaan tujuan dan rencana dibuat untuk mencapai
mereka yang dicapai. Menurut Beer Stafford, Manajemen adalah profesi
kontrol. Pada tahun 1916, Henri Fayol merumuskan salah satu definisi pertama
dari kontrol karena berkaitan dengan manajemen: Kontrol terdiri dari
verifikasi apakah semua yang terjadi sesuai dengan rencana diambil sesuai
instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Robert J.
Mockler mendefinisikan lebih komprehensif kontrol tentang
manajerial: Kontrol manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis
oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah
ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan apakah kinerja ini sejalan
dengan standar-standar ini dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya
yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan perusahaan.
LANGKAH-LANGKAH
KONTROL
Mochler dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat
langkah dalam proses pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan standar dan
metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2. Mengukur prestasi kerja.
3. Menganalisis apakah
prestasi kerja memenuhi syarat.
4. Mengambil tindakan korek
Langkah-langkah Pokok
dalam Proses Pengendalian
Jenis-jenis Pengendalian (kontrol)
Stoner James, A. F. dan
Wankel, Charles (1988) mengelompokkan jenis-jenis metode pengendalian dalam empat jenis, yaitu:
ü Pengendalian
Pra-Tindakan (pre-action control)
Menurut konsep pengendalian, suatu tindakan bias diambil bila
sumberdaya manusia, bahan dan keuangan diseleksi dan tersedia dalam jenis,
jumlah dan mutu yang tepat.
ü pengendalian Kemudi (Steering
Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control)
Metode ini dibentuk untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa
standar atau tujuan tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di
depan. Bila pemimpin melihat adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk
melakukan koreksi, sekalipun kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini
efektif bila pemimpin pada waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang
akurat.
ü Pengendalian Secara
Skrining atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
Metode ini sangat luas digunakan karena mampu melakukan
penelitian ganda, ketika pengmanan terhadap resiko tindakan manajer sangat
diperhatikan. Metode ini fungsional bila prosedur dan syarat-syarat tertentu
disepakati sebelum melakukan kegiatan.
ü Pengendalian
Purna-Karya (Post-Action Control)
Metode pengendalian digunakan untuk melihat adanya penyimpangan
arah dan tujuan perusahaan setelah kegiatan selesai. Pengendalian ini hamper
mirip dengan evaluasi yang waktu pelaks
TIPE-TIPE KONTROL
Dalam pengawasan
terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal.
589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus
aktivitas pengawasan, antara lain:
A Pengawasan
Pendahuluan (preliminary control)
B. Pengawasan
pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
C. Pengawasan
Feed Back (feed back control)
Penjelasan
:
A. Pengawasan
Pendahuluan (preliminary contro)
Prosedur-prosedur
pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar
kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan
dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Dipandang dari sudut
prespektif demikian, maka kebijaksanaan¬kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman
untuk tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk
membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan
mengimplementasikannya.
Merumuskan
kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tndakan
mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan
meliputi:
1. Pengawasan
pendahuluan sumber daya manusia.
2. Pengawasan
pendahuluan bahan-bahan.
3. Pengawasan
pendahuluan modal
4. Pengawasan
pendahuluan sumber-sumber daya finansial
B. Pengawasan
Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control)
Concurrent control
terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan
pekerjaanpara bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
1. Mengajarkan
para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode¬-metode serta
prosedur-prsedur yang tepat.
2. Mengawasi pekerjaan
mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang yang memberikan penyerahan.
Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang yang memberikan penyerahan.
C. Pengawasan
Feed Back (feed back control)
Sifat kas dari
metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan
perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi
tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode
pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
1. Analysis
Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
2. Analisis
Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
3. Pengawasan
Kualitas (Quality Control)
4. Evaluasi
Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
KONTROL PROSES
MANAJEMEN
PERENCANAAN STRATEGI.
Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan
dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka
panjang beberapa tahun yang akan datang.
PENYUSUNAN
ANGGARAN. Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam
bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu
tertentu.
PELAKSANAAN. Selama
tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi
tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan
informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur
kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
EVALUASI
KINERJA. Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya
suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
A. Definisi Kekuasaan
Kekuasaan adalah
kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk
mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti
kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan
tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
B. Sumber-sumber
Kekuasaan
-
Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan (Position)
-Kekuasaan yang bersumber pada pribadi (Personal)
-Kekuasaan yang bersumber pada politik (Political power)
C. Definisi pengaruh
Keberadaan pengaruh
dalam suatu kepemimpinan memiliki andil yang besar, yaitu dalam hal
menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan
untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan
yang sudah di tetapkan. Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan
pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku
mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai
bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal-balik
antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
D. Pengaruh Taktik
Organisasi
Jenis-jenis spesifik
perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi
pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan. Sejumlah
studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang
disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
1) Persuasi
rasional
2) Permintaan
inspirasional
3) Konsultasi
4) Permintaan
pribadi
5) Pertukaran
6) Taktik
koalisi
7) Taktik
pengesahan
Sumber :
Sukoco, Badri Munir.
(2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
Erlangga.
Tangkilisan,
Drs.Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.
Umar, Husein. (2000). Business
An Introduction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Media.